Rabu, 29 April 2020

Pendekatan Penulisan Sejarah Indonesia Madya Masa Islam

Mas Sugeng
Sejarah Indonesia Madya Islam mencakup pambahasan perkembangan kehidupan bangsa Indonesia pada zaman madya dalam perpektif proses perjalanannya menuju kepada bentuk masyarakat bangsa Indonesia sebagai dalam wujud yang sekarang ini dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perkembangan Kehidupan masyarakat bangsa Indonesia yang hendak dilukiskan kembali adalah perkembangan kehidupan yang menyeluruh. Berarti hal itu meliputi beberapa aspek kehidupan beserta sistem dan strukturnya yang mencakup dimensi-dimensi politik, ekonomi, sosial, kebudayaan dan keagamaan. Dalam kaitannya studi sejarah Indonesia pada masa madya, ialah masa Islam, maka konsep integrasi harus menjadi konsep kunci dalam memahami perkembangan sejarah bangsa Indonesia dan selanjutnya konsep intergrasi pulalah yang dipergunakan sabagai kerangka pemikiran teoritis dalm melakukan analisis terhadap peristiwa-peristiwa sejarah. Tetapi konsep Intergrasi jangan hendaknya hanya diartikan terbatas pada politik dan geopolitik saja, lebih jauh hendaknya diartikan dalam perspektif sosial-budaya  dalam pengertian seluas-luasnya.
 Sejarah Indonesia Madya Islam mencakup pambahasan perkembangan kehidupan bangsa Indonesia Pendekatan Penulisan Sejarah Indonesia Madya Masa Islam


Faktor Intergrasi yang utama pada zaman Indonesia madya Islam adalah agama Islam. Agama islam mempunyaai sumbangan besar dalam menyatukan berbagai suku dari beribu-ribu pulau di Indonesia yang memiliki aneka ragam latar-belakang kehidupan ekonomi, politik, sosial-budaya, adat, dan bahasa menjadi satu bangsa yang merasa senasib dan sepenanggungan dalm mewujudkan cita-cita bersama. Peranan Islam dalam proses membangkitkan dan mengembangkan kesadaran diri sebagai bangsa (nation) dalam masyarakat Indonesia, yang memiliki eksistensi sendiri dengan karakteristik kepribadian yang berbeda dari bangsa-bangsa lain. Dalam pengertian itulah maka proses Islamisasi akan memperoleh makna sebagai proses intergrasi bangsa. Sebab realitas agama pada dasarnya berada pada kenyataan kongret, dan dalam hal ini ada pada sejarah proses intergrasi bangsa Indonesia pada zaman madya.

Kriteria periodesasi yang dipergunakan adalah proses penyebaran dan perkembangan Islam itu sendiri, yang setelah agama itu berhasil membentuk kekuatan sosial-budaya dan sosial-politik maka penyebaran dan perkembangannya seirama dan  bersama-sama pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan Islam. Tetapi oleh karena pada masa Indonesia madya dapat dikatakan bahwa perkembangan antara keduanya, agama dan kerajaan-kerajaan Islam, hampir Identik satu dengan yang lainnya, maka pertumbuhan dan perkembangannya kerajaan Islam-lah yang lebih diutamakan sebagai dasar kriteria periodisasi proses sejarah. Alasannya karena pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan itu sebagai suatu proses sejarah lebih nampak dan lebih nyata, sehingga dengan demikian lebih mudah pula untuk dipahami dan dianalisis.