Rabu, 29 April 2020

Aspek-Aspek Positif dan Negatif dari Globalisasi

Aspek-Aspek Positif dan Negatif dari Globalisasi
Saat ini bangsa Indonesia telah memasuki era globalisasi, yakni proses tatanan masyarakat yang mendunia bahwa batas wilayah atau teritorial tidak menjadi hambatan yang berarti. Komunikasi antarbangsa di dunia menjadi semakin intens. Kemajuan teknologi dan sistem informasi bangsa-bangsa lain pun cenderung semakin meningkat. Hal itu membawa konsekuensi pengaruh yang luas. Bangsa Indonesia tidak dapat menutup diri atau menerapkan politik pintu tertutup dalam era globalisasi. Jika dilaksanakan, politik pintu tertutup justru akan merugikan bangsa Indonesia sendiri. Untuk itu bangsa Indonesia harus melalukan politik pintu terbuka dengan melakukan seleksi yang benar sehingga dapat menguntungkan bangsa Indonesia.
Dalam kenyataannya, globalisasi muncul akibat adanya aspek-aspek positif dan negatif.
1. Bidang Politik
a. Aspek positifnya;
  • Terjadinya perubahan sistem ketatanegaraan ada suatu negara.
  • Terjadinya perubahan lembaga-lembaga negara. Misalnya, adanya mahkamah konstitusi, dihapuskannya DPA, adanya Dewan Perwakilan Daerah (DPD), atau perubahan lainnya.
  • Muncul partai-partai politik baru.
  • Makin meningkatnya kesadaran politik masyarakat. Misalnya, dalam pelaksanaan pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung, tampak antusias masyarakat untuk turut menyukseskan kegiatan tersebut. Begitu juga di dalam pemilihan langsung kepada daerah seperti gubernur, walikota, atau bupati.
b. Aspek negatif;
  • Munculnya sikap arogansi politik (kekuasaan dan politik).
  • Adanya money-politic dalam kehidupan masyarakat.
2. Bidang Ekonomi
a. Aspek positifnya;
  • Rakyat secara mudah memperoleh barang konsumtif yang diperlukan.
  • Mempermudah proses pertumbuhan ekonomi nasional.
  • Membuka lapangan kerja yang memiliki keterampilan kerja.
  • Suku bunga bank rendah.
  • Meningkatkan ekspor terutama barang hasil produksi industri kecil dan besar serta hasil kerajinan rakyat.
  • Melaksanakan ekonomi kerakyatan seperti amanat Pancasila terutama sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dan Pasal 33 UUD 1945.
  • Menghindari pola hidup konsumtif (bergaya hidup mewah dan boros).

b. Aspek Negatifnya;
  • Matinya usaha kecil yang tidak kompetitif.
  • Munculnya kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan petani.
  • Upah kerja yang belum profesional atau masih rendah.
  • Jumlah angka pengangguran masih tinggi.
3. Bidang Sosial dan Budaya
a. Aspek Positifnya;
  • Mempercepat perubahan pola kehidupan suatu bangsa.
  • Terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat.
b. Aspek Negatifnya;
  • Kesulitan pengendalian dan seleksi masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.
  • Mudahnya memperoleh barang-barang ilegal, seperti barang-barang pornografi dan narkoba.
  • Makin meningkatnya budaya kekerasan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
4. Bidang Hankam
a. Aspek positifnya;
  • Kerja sama pertahanan dan keamanan.
  • Diperlukan pasukan bersenjata untuk kepentingan perdamaian negara-negara yang sedang bergejolak.
b. Aspek negatifnya;
  • Munculnya gerakan-gerakan separatisme.
  • Adanya gejala disintegrasi bangsa yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia.
  • Terjadinya pelanggaran teritorial negara RI.
  • Adanya campur tangan pihak asing terhadap kebijaksanaan dalam negeri Indonesia.